Starlink Hadir, Maluku Tengah Akhiri 80 Tahun Keterisolasian Sekolah Terpencil
PENDIDIKAN


MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Pemkab Maluku Tengah di bawah kepemimpinan Bupati Zulkarnain Awat Amir kembali menorehkan capaian besar dalam sektor pendidikan. Setelah delapan dekade terhambat kondisi geografis, sekolah-sekolah terpencil di wilayah pegunungan dan kepulauan akhirnya resmi terhubung dengan jaringan internet satelit Starlink.
Terobosan ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti serta Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dalam acara virtual Menyapa Anak Negeri di Atas Awan, Senin (3/11). Mereka menyebut langkah Maluku Tengah sebagai bentuk nyata pemerataan akses pendidikan dan wujud visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua”.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengajak siswa untuk semakin bersemangat belajar sekalipun tinggal di daerah 3T. Ia menekankan bahwa pendidikan mampu mengubah masa depan individu hingga kemajuan bangsa.
“Apalagi sekarang sudah ada fasilitas Starlink,” ujarnya.
Mu’ti juga mengapresiasi pemerintah daerah yang turut turun langsung ke sekolah-sekolah terpencil meski harus menembus medan berat, termasuk melintasi sungai dan hutan. Sementara Hetifah menilai kolaborasi Pemkab bersama Kemendikdasmen, Program INOVASI, dan SEAMEO SEAMOLEC menjadi kunci peningkatan mutu pendidikan di wilayah kepulauan.
“Digitalisasi dan inovasi adalah kunci mengatasi keterbatasan akses di daerah 3T. Komisi X mendukung penguatan infrastruktur teknologi dan pendidikan,” tegasnya.
Bupati Zulkarnain mengungkapkan bahwa 95 persen wilayah Maluku Tengah merupakan laut dan pulau-pulau kecil, sehingga akses komunikasi dan teknologi bagi sekolah sangat terbatas. Kondisi itu menyebabkan guru kesulitan meningkatkan kompetensi dan siswa tidak memiliki akses belajar yang memadai.
Kini, sebanyak 30 sekolah terpencil telah menikmati koneksi internet berkecepatan tinggi dari Starlink. Lebih dari 1.500 siswa dan ratusan guru mendapatkan manfaat langsung, mulai dari pembelajaran digital hingga pelatihan daring bagi pendidik.
“Ruang kelas yang dulu terisolasi kini menjadi jendela dunia bagi anak-anak Maluku Tengah,” kata Zulkarnain.
Transformasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi. Pemkab juga memperkuat kapasitas guru melalui Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) berbasis Kelompok Kerja Guru (KKG), bekerja sama dengan Program INOVASI. Pendekatan pembelajaran aktif kini mulai diterapkan secara merata.
Kebijakan ini diperkuat lewat Instruksi Bupati Nomor 420/04/INS Tahun 2025 terkait pelaksanaan PKB bagi pendidik PAUD dan pendidikan dasar. Guru wajib mengikuti hari belajar mingguan untuk merancang dan memperbaiki metode mengajar agar lebih interaktif dan sesuai kebutuhan siswa.
Perubahan tersebut menunjukkan hasil positif. Suasana belajar lebih aktif dan indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan pada komponen mutu dasar meningkat dari 679,45 pada tahun 2023 menjadi 689,46 pada 2024.
Untuk keberlanjutan program, Pemkab Maluku Tengah akan mendirikan Studio Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masohi. Studio ini memungkinkan guru berpengalaman mengajar siswa di pulau-pulau terpencil melalui sistem daring dengan pendampingan guru lokal.
Langkah ini semakin menguatkan optimisme bahwa pendidikan berkualitas tidak lagi hanya milik wilayah perkotaan.
Melalui gagasan strategis, kemitraan lintas lembaga, dan komitmen pemerataan, Maluku Tengah resmi memutus rantai keterisolasian pendidikan selama 80 tahun. Terobosan ini menjadi bukti bahwa teknologi dan pemberdayaan guru adalah kunci masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan. (MN-01).

