Permudah Pelayanan BTN. Manusela Hadirkan Simaksi Online

DAERAH

Redaksi Manusela

1/30/20251 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. - Mempermudah pelayanan, Balai Taman Nasional (TN) Manusela kini telah menerapkan Simaksi atau surat izin masuk kawasan konservasi secara online. 

Dengan begitu, para pengunjung kawasan konservasi tidak harus mengunjungi Kantor Balai Taman Nasional guna mengurus Simaksi dengan tujuan pendidikan, penelitian dan pengembangan, jurnakstik, film dan dokumenter serta Pendakian gunung binaya.

Meskipun begitu, Kepala Balai Taman Nasional Manusela, Abdul Azis Bakry mengatakan penerapan ijin masuk kawasan konservasi secara online dilakukan secara bertahap mengikuti kondisi teknis ketersediaan listrik, ketersediaan jaringan internet dan keterbatasan lainnya untuk 2 (dua) produk layanan ditempat/ots atau booking yaitu pengamatan hidup liar dan Kemah.

Simaksi Online oleh Balai Taman Nasional Manusela merujuk pada Memorandum Dirjen KSDAE Nomor M.73/KSDAE/ PJLKK/KSA.3 /11/2024 tanggal 13 November 2024 tentang Penerapan Cashless Payment di KSA, KPA.

Dan Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Manusela Nomor SK.11/T.48/TU/UM/1/2025 Tanggal 10 Januari 2025 tentang Penggunaan Aplikasi Web Simaksi Online Pada Balai Taman Nasional Manusela, mulai 13 Januari 2025.

"Sejauh ini berdasarkan pantauan dilapangan dalam pengimplementasian aplikasi web simaksi online dapat berjalan dengan baik, tidak terdapat kendala baik pada saat pengunjung melakukan pengisian data sebelum berkunjung dikarenakan semua simaksi telah terbit sesuai dengan alur yang ditetapkan serta pelaporan dalam check in/pintu masuk dapat berjalan tidak mengalami kendala," ujar Bakry.

Dikatakan sesuai data per tanggal 25 Januari 2025, kurang lebih 12 (dua belas) hari kalender setelah penerapan aplikasi web simaksi online telah terdaftar 13 (tiga belas) akun pendaftar dengan jumlah 8 (delapan) tim dengan total sebanyak 72 (tujuh puluh dua) orang WNI dan 1 (satu) orang WNA.

"Dengan adanya kunjungan tersebut diperkirakan akan ada multipiher effect pada sektor transport, kuliner, jasa porter, penginapan dengan total nilainya sekitar Rp.55.000.000 (lima puluh lima juta rupiah). Ini menandakan efek dalam kurun waktu yang singkat terdapat perputaran uang berdampak ke masyarakat cukup tinggi," tutup Bakry. (*/MN-02).