Pemkab Maluku Tengah Perkuat Sinergi Percepatan Penurunan Stunting
DAERAH


MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah kembali menegaskan komitmennya dalam mempercepat penurunan angka stunting di daerah.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, yang dibuka secara resmi oleh Asisten III Setda Maluku Tengah, Halid Pattisahusiwa, mewakili Bupati Maluku Tengah, di Masohi, Rabu (8/10/2025).
Rakor tersebut mengusung tema strategis: “Sinergitas dan Akselerasi Program Quick Wins Kemendukbangga Mewujudkan Generasi Emas Maluku Tengah Bebas Stunting 2029.”
Dalam sambutannya, Halid Pattisahusiwa menegaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga menyangkut kualitas sumber daya manusia, daya saing daerah, dan masa depan generasi bangsa.
“Stunting adalah isu kemanusiaan sekaligus pembangunan. Ia menentukan kualitas generasi penerus yang kelak akan memimpin daerah ini,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terus memperkuat strategi dan inovasi daerah dalam penanganan stunting. Sejumlah program unggulan yang telah dijalankan antara lain:
Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), sebagai wujud kepedulian sosial dan gotong royong masyarakat dalam membantu anak-anak berisiko stunting.
Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), tempat pembinaan tumbuh kembang anak yang sehat, ceria, dan cerdas.
Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), yang menegaskan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan dan pemenuhan gizi anak.
Swiping Balita Stunting, untuk memastikan deteksi dini dan intervensi cepat terhadap balita dengan masalah gizi.
Lansia Berdaya (SIDAYA), sebagai bentuk dukungan bagi para lansia agar tetap aktif, sehat, dan produktif dalam kehidupan sosial.
Menurut Pattisahusiwa, semua inisiatif tersebut menjadi bagian dari ekosistem pembangunan manusia di Maluku Tengah yang menempatkan keluarga sebagai pusat intervensi.
Ia juga menekankan pentingnya revitalisasi Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Posyandu bukan sekadar tempat menimbang dan mengukur berat badan anak. Ia adalah ruang edukasi, pelayanan kesehatan, sekaligus wadah interaksi sosial masyarakat yang memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal,” tegasnya.
Pemerintah daerah, lanjutnya, berharap rapat koordinasi kali ini menjadi momentum untuk melakukan konsolidasi, evaluasi, dan akselerasi program di lapangan.
“Percepatan penurunan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kolektif kita semua — mulai dari keluarga, tenaga kesehatan, tokoh agama, hingga perangkat desa,” imbuhnya.
Dengan penuh optimisme, Pattisahusiwa menutup sambutannya dengan menyerukan semangat kolaborasi lintas sektor demi masa depan generasi Maluku Tengah.
“Dengan kerja keras, inovasi, dan kebersamaan, kita yakin cita-cita mewujudkan Generasi Emas Maluku Tengah Bebas Stunting 2029 akan tercapai,” tandasnya.
Ia kemudian secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Maluku Tengah, seraya berharap kegiatan tersebut menghasilkan gagasan yang inovatif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar, melahirkan ide-ide segar, dan memberi manfaat besar bagi masyarakat serta generasi mendatang,” tutupnya. (MN-02).