Pemda Malteng Fokus pada Stabilitas Harga dan Daya Beli Masyarakat

DAERAH

6/2/20251 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Wakil Bupati Maluku Tengah, Mario Lawalata, memimpin rapat pemantauan angka inflasi bulan Mei 2025 yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maluku Tengah, Senin (2/6). Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis tren inflasi dan merumuskan langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di daerah.

Berdasarkan laporan BPS, inflasi month-to-month (m-to-m) pada Mei 2025 tercatat sebesar 0,63%, sedangkan inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,84%, dan deflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 0,68%.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi m-to-m dengan andil sebesar 0,56%. Komoditas seperti beras, kopi bubuk, dan ikan tongkol tercatat menjadi pemicu utama inflasi y-on-y sebesar 1,95%. Sementara itu, komoditas seperti kangkung, sawi hijau, ikan cakalang, dan ikan layang justru berkontribusi pada deflasi.

Selain itu, kelompok makanan dan minuman/restoran memberikan andil sebesar 0,66%, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,50% terhadap inflasi tahunan.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Mario Lawalata menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama semua pihak yang telah berperan aktif dalam menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat.

“Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berkomitmen untuk terus memantau dinamika ekonomi dan menerapkan langkah-langkah strategis, tidak hanya solusi jangka pendek seperti subsidi, tetapi juga program jangka panjang yang menyentuh akar persoalan inflasi,” tegas Mario.

Ia juga menekankan bahwa keberlanjutan stabilitas harga harus didukung oleh penguatan pasokan dan pengawasan harga di pasar. Pemerintah akan menyiapkan kebijakan yang memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga dan mencegah permainan harga oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada intervensi harga sementara. Kita harus membangun sistem distribusi dan pasokan yang kuat agar harga tetap stabil dan masyarakat tidak terbebani,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, BPS Maluku Tengah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengendalikan inflasi secara efektif. Data dan analisis yang akurat menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tepat sasaran. (MN-02).