Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kepulauan Perlu Strategi Khusus dan Inovasi Digital

DAERAH

Redaksi Manuselanews.com

5/15/20252 min baca

AMBON, MANUSELANEWS.COM. – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menegaskan pentingnya strategi khusus dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku yang merupakan wilayah kepulauan. Dalam sambutannya di acara The 2nd International Conference on Health and Medicine (ICHM) 2025 yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura di Hotel Santika Premiere Ambon, Kamis (8/5), Hendrik memaparkan tantangan dan peluang dalam sistem layanan kesehatan di Maluku.

"Provinsi Maluku terdiri dari 1.422 pulau, dengan total wilayah seluas 712.479,69 km², di mana 92,4% merupakan lautan dan hanya 7,6% daratan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjangkau masyarakat yang tersebar di berbagai pulau dengan aksesibilitas yang berbeda-beda,” ujar Gubernur Hendrik.

Di tengah tantangan geografis, Gubernur Hendrik menyebutkan bahwa pemanfaatan teknologi digital menjadi solusi strategis untuk menjangkau masyarakat di wilayah terpencil. Layanan kesehatan berbasis digital seperti telemedicine dinilai sangat membantu, terutama di daerah yang tidak memiliki fasilitas atau tenaga medis yang memadai.

"Pemanfaatan alat komunikasi digital kini menjadi kebutuhan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau belum memiliki akses memadai terhadap layanan medis," jelasnya.

Gubernur Hendrik juga menyampaikan bahwa kebijakan Pemerintah Pusat yang menetapkan penanganan TBC dan Stunting sebagai prioritas nasional turut menjadi fokus di Maluku. Ia menekankan pentingnya perencanaan strategis dan alokasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat, serta kerja sama antara pemangku kepentingan, termasuk institusi pendidikan seperti Fakultas Kedokteran Unpatti.

“Keterlibatan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura menjadi sangat penting dalam upaya pemerataan distribusi dokter dan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Maluku,” tandas Hendrik.

Menurut Hendrik, International Conference on Health and Medicine ini menjadi ajang penting untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas SDM kesehatan di Maluku melalui kerja sama dan pertukaran ilmu antarnegara. Ia berharap forum ini bisa mendorong terciptanya kebijakan dan inovasi yang menjawab berbagai tantangan lokal.

“Hari ini genap hampir tiga bulan saya menjabat sebagai Gubernur Maluku, dan saya ingin tegaskan bahwa pelayanan kesehatan dan pendidikan adalah dua sektor prioritas dalam program kerja saya,” tegas mantan anggota DPR-RI dari Partai Gerindra tersebut.

Hendrik juga menyampaikan bahwa dirinya bersama jajaran terus melakukan evaluasi langsung ke lapangan, termasuk mengunjungi rumah sakit milik pemerintah provinsi. Dalam kunjungan tersebut, ia berdialog langsung dengan tenaga kesehatan dan menyusun program berdasarkan temuan riil di lapangan.

“Kami tidak tinggal diam. Kami turun langsung, berdialog dengan para dokter, mempelajari persoalan di lapangan, dan menyusun langkah konkret untuk menyelesaikannya,” pungkasnya.

Konferensi ICHM 2025 ini diharapkan menjadi momentum kolaboratif antara akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk membangun sistem kesehatan yang inklusif, tangguh, dan adaptif di wilayah kepulauan seperti Maluku. (Red).