Pelaku Pembunuhan di Gunung Botak Masih Diburu Polisi

HUKUM DAN KRIMINAL

Redaksi-Manuselanews

7/15/20251 min baca

BURU, MANUSELANEWS.COM. – Kasus pembunuhan sadis yang menimpa La Haji, penambang emas asal Desa Waeheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, mengguncang publik. Hingga kini, pelaku kejahatan keji tersebut masih menjadi misteri dan tengah diburu pihak kepolisian.

Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukidjang, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa pihaknya telah bergerak cepat untuk mengusut kasus ini. Ia memastikan timnya telah diterjunkan ke lapangan guna mengumpulkan bukti dan mencari pelaku.

“Masih dalam proses pencarian dan penyelidikan,” ungkap AKBP Sulastri kepada media, Selasa (15/7/2025).

Mayat La Haji, pria berusia 42 tahun, ditemukan Senin (14/7/2025) pagi sekitar pukul 07.00 WIT di kawasan Penambangan Tanpa Izin (PETI) Gunung Botak, tepatnya di Desa Persiapan Wamsait Jalur E, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.

Korban pertama kali ditemukan oleh rekannya sesama penambang bernama Anto, warga Desa Persiapan Tihu, Kecamatan Waesala, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Saat itu, Anto sedang menuju mesin penarik air (sancin) dan dikejutkan oleh pemandangan mengerikan: La Haji sudah tergeletak bersimbah darah dengan sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam.

Dari dokumentasi foto yang beredar, terlihat luka parah pada tubuh korban hingga organ dalam korban mencuat keluar dari perutnya, menandakan kekejaman pelaku yang tega menghabisi nyawa korban dengan brutal.

Menariknya, meski tewas dengan kondisi mengenaskan, barang-barang pribadi korban seperti HP, dompet, dan uang tunai sebesar Rp 1.200.000 ditemukan masih utuh di lokasi kejadian. Temuan ini memunculkan spekulasi bahwa motif pembunuhan bukanlah perampokan, melainkan kemungkinan dendam atau masalah lain yang masih menjadi tanda tanya besar.

Jenazah La Haji rencananya akan dipulangkan oleh pihak keluarga ke rumah duka di Desa Waeheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Pihak keluarga tentu berharap agar pelaku segera terungkap dan diadili sesuai hukum.

Kawasan PETI Gunung Botak sendiri sudah lama dikenal rawan konflik dan tindak kriminal. Kondisi ini diperburuk dengan minimnya pengawasan dan banyaknya aktivitas penambangan ilegal yang kerap melibatkan banyak pihak.(Redaksi).