Misi Dagang Jatim-Maluku Tembus 450,6 Miliar

DAERAH

Redaksi Manuselanews.com

4/23/20251 min baca

AMBON, MANUSELANEWS.COM. – Misi dagang dan investasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Provinsi Maluku mencatatkan capaian fantastis. Hingga pukul 13.51 WIT, nilai transaksi sementara telah menembus angka Rp450,6 miliar.

"Angka ini masih akan terus bertambah karena kegiatan belum selesai. Produk daging belum dihitung," ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat membuka acara di Hotel The Natsepa, Kabupaten Maluku Tengah.

Rinciannya, Jatim menjual komoditas senilai Rp150,09 miliar, sedangkan nilai pembelian produk dari Maluku mencapai Rp300,09 miliar.

Misi dagang ini dihadiri oleh 140 pelaku usaha, terdiri dari 40 pelaku asal Jatim dan 100 dari Maluku. Produk yang ditawarkan Jatim mencakup hasil pertanian, peternakan, alat pertukangan, dan rokok. Sementara Maluku memamerkan produk unggulan dari sektor industri kecil, menengah, serta UMKM—terutama hasil laut.

Transaksi Raksasa di Laut dan Tembakau

Beberapa transaksi terbesar dalam gelaran ini datang dari sektor perikanan dan industri rokok:

PT Bumi Menara Internusa (Jatim) menggandeng PT Wahana Lestari Investama (Maluku) untuk suplai udang vanamei dan tuna beku senilai Rp125,3 miliar per tahun.

Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Jatim menjalin kerjasama dengan PT TSPM Maluku untuk suplai 2,4 juta pak rokok, senilai Rp99 miliar per tahun.

PT Maju Bersama Internasional (Jatim) membeli 1.500 ton cumi-cumi dari CV Hasil Laut Melimpah (Maluku) senilai Rp64,5 miliar per tahun.

Transaksi lain yang cukup signifikan juga mencakup pembelian kayu log, benih tanaman hortikultura, serta produk olahan unggas.

Dorong Ekonomi Daerah, Sejahterakan Masyarakat

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa misi dagang ini bukan hanya soal angka, melainkan bagian dari strategi memperkuat konektivitas ekonomi antarwilayah Indonesia Timur dan Barat.

“Harapan kami, kerja sama ini akan terus berlanjut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua provinsi,” pungkasnya. (Red).