Konflik Berkepanjangan PWI Berakhir Damai, Kongres Persatuan Digelar Maksimal 30 Agustus 2025

NASIONAL

Redaksi Manuselanews.com

5/17/20252 min baca

JAKARTA, MANUSELANEWS.COM. – Konflik internal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang telah berlangsung selama hampir setahun akhirnya menemukan titik terang. Dua kubu yang berselisih, yakni kubu Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, menyepakati penyelesaian damai lewat Kongres Persatuan yang akan diselenggarakan paling lambat 30 Agustus 2025 di Jakarta.

Kesepakatan bersejarah ini dicapai dalam negosiasi maraton yang berlangsung pada Jumat malam, 16 Mei 2025, di Jakarta. Proses dialog melibatkan langsung Hendry Ch Bangun, Ketua Umum hasil Kongres Bandung 2023, dan Zulmansyah Sekedang, Ketua Umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Jakarta 2024.

Negosiasi dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, yang berhasil menyatukan kedua tokoh pers nasional itu dalam semangat rekonsiliasi dan tanggung jawab moral terhadap masa depan PWI.

“Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan,” ujar Hendry.
“PWI dengan 30.000 anggota yang tersebar di 39 provinsi harus kembali solid dan fokus membangun kompetensi insan pers Indonesia.”

Zulmansyah pun mengapresiasi hasil kesepakatan tersebut.

“Ini hasil yang luar biasa. Sejarah baru untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai dengan namanya: Persatuan Wartawan Indonesia.”

Proses negosiasi berjalan selama lebih dari empat jam dan berlangsung dinamis. Meskipun sempat terjadi debat panas di beberapa poin, suasana tetap cair dengan sesekali terdengar tawa akrab antar kedua pihak.

Dokumen berjudul “Kesepakatan Jakarta” ditandatangani menjelang tengah malam oleh Hendry, Zulmansyah, dan Dahlan. Dokumen bermaterai itu menekankan nilai ketulusan, keikhlasan, serta tanggung jawab sebagai insan pers dan warga negara.

Isi utama kesepakatan meliputi, persatuan akan digelar di Jakarta maksimal 30 Agustus 2025. Panitia bersama yang terdiri dari OC (Organizing Committee) dan SC (Steering Committee) dari kedua pihak. Semua anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum tanpa hambatan administratif akibat konflik sebelumnya, rekonsiliasi akan dilandasi semangat persahabatan, saling menghargai, dan melupakan perbedaan masa lalu.

Menurut Dahlan Dahi, proses negosiasi ini berangkat dari hubungan personal yang baik antara Hendry dan Zulmansyah, meskipun sempat berada pada posisi yang berseberangan.

“Keduanya memiliki prinsip yang kuat, tapi juga kebesaran hati yang sama besarnya. Itu yang menjadi titik temu.”

Konflik PWI sejak awal 2024 telah menghambat banyak program kerja, termasuk pengembangan kapasitas wartawan dan sertifikasi kompetensi. Dengan tercapainya Kesepakatan Jakarta, diharapkan PWI dapat kembali fokus pada misi utamanya sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia.

Langkah ini juga dianggap sebagai contoh penyelesaian konflik organisasi yang beradab, melalui dialog, kesetaraan, dan semangat membangun bersama. (Red)