Komisi IV DPRD Akan Panggil OPD Mitra Bahas Keluhan Masyarakat

DAERAH

Redaksi Manuselanews.com

3/7/20251 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Pasca turun di sejumlah kecamatan, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Tengah panggil mitra OPD bahas keluhan masyarakat.Jumat (7/3/2025).

Kabupaten Maluku Tengah masih diselimuti berbagai persoalan, diantaranya mutu pendidikan, pelayanan kesehatan, yang menjadi keluhan masyarakat.

Menyikapi hal itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Maluku Tengah langsung bergerak dan akan melakukan pemanggilan untuk berkoordinasi dengan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang menjadi mitra kerja Komisi IV DPRD guna mengatasi beberapa persoalan yang ada.

Pasalnya, beberapa hari belakang ini DPRD melalui Komisi IV terus optimalkan turun ke sejumlah kecamatan, dalam waktu dekat direncanakan, kami akan melakukan kunjungan ke Kecamatan Banda

"Kami melihat posisi Maluku Tengah cukup kompleks dengan ini, oleh karena itu peran eksekutif diharapkan lebih maksimal. Dengan tagline Malteng Bangkit, yang digaungkan oleh Bupati dan Wakil Bupati, ini mesti menjadi perhatian serius dari kita," ucap Ketua Komisi IV DPRD Maluku Tengah, Musriadin Lahabawa kepada media di Masohi.

Dikatakan Lahabawa sudah menjadi tugas DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat, untuk dapat melihat kondisi yang ada, dimana Maluku Tengah 5 tahun kedepan harus menjadi Maluku Tengah seperti yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati yakni membangun dari dusun, desa.

Sebagai Komisi IV kami memiliki mitra OPD, dan cukup krusial yang kita lihat dilapangan, masalah pendidikan dan kesehatan. Dan banyak keluhan masyarakat yang kami dapatkan, dan kira telah elaborasi dengan dinas terkait..

"Khusus untuk Dinas Pendidikan, yang kami dapatkan yakni terkait dua hal, sarana-prasarana dan mutu pendidikan. Yang perlu diperhatikan adakah model pembelajaran dikelas, sebab bisa masalah mutu, bicara soal pengelolaan kelas, guru terhadap kelas dan data dapodik harus diperbaiki, sebab yang kita dapatkan, banyak operator sekolah yang membawahi tiga sampai empat sekolah, mestinya harus dilakukan adalah satu sekolah satu operator," pungkasnya. (MN-02).