Kolaborasi Inovatif Fase Tiga: Membangun Ekosistem Pendidikan Maluku Tengah yang Maju dan Berkelanjutan

PENDIDIKAN

Redaksi Manuselanews.com

4/14/20251 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Dalam upaya mendorong peningkatan mutu pendidikan di wilayahnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah terus berinovasi dan memperkuat sinergi lintas sektor.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Tengah, Husen Mukadar, menyampaikan bahwa keberhasilan pendidikan tidak bisa hanya dibebankan pada satu pihak saja, melainkan harus menjadi tanggung jawab bersama dalam satu ekosistem yang terintegrasi.

“Adanya kolaborasi, kita sama-sama bisa. Kita perlu bekerja sama dengan DPRD dan OPD terkait, karena tidak bisa kita berjalan sendiri. Tanggung jawab pendidikan bukan hanya milik Dinas Pendidikan, tapi seluruh pemangku kepentingan harus terlibat,” ujar Mukadar kepada media ini. Senin (14/4/2025).

Kolaborasi ini merupakan bagian dari Fase Tiga Inovasi Pendidikan Maluku Tengah, di mana pendekatan yang digunakan menitikberatkan pada pembentukan ekosistem pendidikan yang holistik. Dalam fase ini, Dinas Pendidikan berupaya menyatukan kekuatan antara pemerintah daerah, sekolah, guru, orang tua, dunia usaha, serta elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama menjawab tantangan pendidikan di era modern.

Mukadar menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor ini merupakan pondasi dalam menciptakan sistem pendidikan yang tangguh, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan pendekatan ini, pendidikan di Maluku Tengah diharapkan tidak hanya terfokus pada angka-angka akademik, tetapi juga mampu menciptakan generasi yang kreatif, kritis, dan berdaya saing.

“Kita ingin membangun pendidikan yang tidak hanya kuat di atas kertas, tetapi juga menciptakan dampak nyata di lapangan. Kita ingin siswa-siswa kita bisa tumbuh menjadi insan yang mandiri dan berkontribusi untuk daerahnya,” tambah Mukadar.

Selain itu, melalui fase ketiga ini, Dinas Pendidikan Malteng juga mulai mengembangkan program-program berbasis teknologi dan inovasi, termasuk digitalisasi sekolah, pelatihan guru berbasis kompetensi abad 21, serta pembentukan pusat inovasi belajar yang menjangkau daerah-daerah terpencil.

Dengan semangat gotong royong dan sinergi semua pihak, ekosistem pendidikan Maluku Tengah perlahan namun pasti menunjukkan transformasi menuju arah yang lebih baik. Harapan besar tertanam bahwa inisiatif ini dapat menjadi model kolaboratif yang menginspirasi daerah lain dalam membangun sistem pendidikan yang berkeadilan dan berkelanjutan. (MN-01).