Hampir Sepekan Terombang-ambing di Laut, 11 Nelayan Masohi Diselamatkan Tim SAR

DAERAH

5/23/20251 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Setelah enam hari terombang-ambing di laut lepas akibat mati mesin, 11 nelayan asal Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, akhirnya ditemukan selamat oleh Tim SAR gabungan, Kamis (22/5/2025), usai pencarian dramatis selama tujuh jam di tengah cuaca buruk.

Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, mengungkapkan, pihaknya menerima laporan dari Camat Seram Utara Barat, Yusuf, sekitar pukul 09.50 WIT, bahwa sekelompok nelayan yang berangkat dari Pasanea menuju Pulau Misol, Raja Ampat sejak 8 Mei, belum kembali.

"Saat hendak pulang pada 16 Mei, kapal mereka mengalami mati mesin di perairan antara Misol dan Pulau Seram," jelas Arafah.

Beruntung, salah satu korban berhasil mendapatkan sinyal telepon dan mengirimkan koordinat lokasi terakhir mereka di tengah laut, yakni 2° 20’ 26.99”S - 129° 0’ 40.32”E.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Rescue dari Unit Siaga SAR Bula langsung bergerak cepat menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). Setelah tujuh jam menyisir perairan dalam kondisi hujan dan ombak setinggi 1,25 meter, kapal nelayan berhasil ditemukan pukul 17.47 WIT di koordinat 2° 26’ 41.83”S - 129° 6’ 15.46”E, sekitar 3,4 mil laut dari posisi awal.

"Seluruh person on board (POB) dalam keadaan selamat. Mereka langsung dievakuasi ke Dermaga Pasanea dan tiba dengan selamat pukul 21.57 WIT," tambah Arafah.

Dengan suksesnya evakuasi, operasi SAR resmi ditutup pukul 22.15 WIT. Momen haru pun terjadi saat para nelayan diserahkan kembali ke keluarga masing-masing.

11 korban yang selamat adalah: Bakrie Renleow (56), Sarjono Katmas (56), Samsudin Reunbun (56), Abubakar Renleow (53), Arobi Bugis (52), Jais Reunbun (52) , Rustam Badduking (52), Edorala (40), Abdul Kadir Pakalesi (30), Hamid Bugis (45), Ardiansyah unandar (28)

Operasi ini melibatkan tim gabungan yang terdiri dari tiga personel Rescue USS Bula, satu anggota Pol Airud Bula, serta sepuluh warga. Pencarian didukung lima long boat, satu unit RIB, serta perlengkapan keselamatan seperti life jacket dan ring buoy.

Arafah menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah bahu-membahu dalam misi kemanusiaan ini.

“Ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa menyelamatkan nyawa. Terima kasih atas solidaritas dan kerja cepat semua unsur yang terlibat,” tutupnya. (MN-01).