Festival Benteng Duurstede 2025: Merawat Sejarah, Menghidupkan Budaya Saparua
DAERAH


MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Festival Benteng Duurstede kembali digelar dengan penuh kemegahan, menghadirkan semangat sejarah serta budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Maluku.
Kegiatan yang berpusat di ikon sejarah Pulau Saparua itu, Rabu (10/12/2025), mendapat apresiasi langsung dari Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir.
Dalam sambutannya, Bupati Zulkarnain menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan tahunan, melainkan momentum besar untuk merawat identitas, menghidupkan tradisi, serta memuliakan warisan leluhur.
“Festival ini adalah panggung besar yang memperlihatkan siapa kita, dari mana kita berasal, dan apa yang harus kita wariskan kepada generasi berikut,” ujarnya.
Dengan mengangkat tagline “Satu Festival, Satu Sejarah, Satu-satunya di Maluku,” pemerintah daerah menegaskan komitmen untuk menjadikan kekayaan budaya sebagai kekuatan utama pembangunan. Benteng Duurstede, menurut Zulkarnain, bukan hanya situs bersejarah, tetapi simbol perjalanan panjang masyarakat Maluku yang patut dijaga dan diwariskan.
Festival yang menjadi ciri khas Saparua ini kembali menghidupkan ragam budaya lokal. Tarian tradisi, musik rakyat, kuliner khas, hingga narasi sejarah perjuangan Kapitan Pattimura menyatu dalam satu rangkaian yang menggugah kebanggaan masyarakat. Ruang berekspresi juga terbuka luas bagi anak muda, seniman, pelaku UMKM, hingga tokoh adat untuk menunjukkan kreativitas mereka.
Bupati Zulkarnain menekankan bahwa pelestarian budaya harus diiringi dengan langkah nyata. Pemerintah daerah, kata dia, terus mendorong perawatan situs-situs sejarah, pengembangan ekonomi kreatif, serta peningkatan peran generasi muda dalam kegiatan budaya.
“Budaya tidak boleh berhenti sebagai kenangan. Ia harus terus hidup sebagai kekuatan yang mempersatukan dan memajukan daerah,” tegasnya.
Festival Benteng Duurstede tahun ini kembali membuktikan bahwa sejarah bukan hanya untuk dikenang, tetapi dirayakan dan dihidupkan. Melalui kegiatan ini, Maluku Tengah semakin menegaskan posisinya sebagai pusat budaya dan sejarah di Maluku—sebuah kebanggaan yang tak ternilai dan layak diwariskan dari generasi ke generasi. (MN-01).

