Ekonomi Masyarakat Melemah, Warga Olong dan Sawai Minta Pemda Buka Akses Darat
DAERAH
Redaksi Manuselanews.com
5/12/20251 min baca


MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Masyarakat dari Negeri Sawai dan Ollong, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, mengeluhkan dampak penutupan akses darat yang telah berlangsung hampir dua bulan. Meski ketegangan antarwarga dari tiga negeri yang sebelumnya terlibat konflik telah mereda, jalur penghubung darat antara wilayah tersebut belum juga dibuka.
Kondisi ini membuat distribusi logistik hanya bisa dilakukan melalui jalur laut, memicu lonjakan harga kebutuhan pokok dan menekan roda perekonomian warga.
“Masyarakat menyampaikan aspirasi kepada kami, meminta pemerintah daerah maupun aparat keamanan mempertimbangkan pembukaan akses darat bagi warga Sawai dan Ollong,” ujar Anggota DPRD Maluku Tengah, Zain Letahiit, Senin, 12 Mei 2025, dalam keterangan pers yang diterima ManuselaNews.com.
Zain, yang juga menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Maluku Tengah, menyampaikan kekhawatiran bahwa jika situasi ini terus dibiarkan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan aparat keamanan.
“Saya tidak ingin masyarakat menilai bahwa pemerintah tidak peduli terhadap penderitaan mereka. Pemerintah harus hadir dan mencari solusi yang adil,” tegasnya.
Menurut Zain, meskipun pertimbangan keamanan tetap menjadi hal utama, pemerintah seharusnya dapat mengambil langkah-langkah alternatif, seperti membuka akses darat khusus untuk distribusi logistik atau pendampingan aparat bagi warga yang hendak melintas.
“Kalau opsi membuka jalan darat sepenuhnya masih dianggap berisiko, paling tidak distribusi sembako atau kebutuhan penting lainnya diperbolehkan lewat jalur itu,” ujarnya.
Zain Letahiit menyerukan agar Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di tingkat Provinsi maupun Kabupaten segera duduk bersama mencari jalan tengah antara aspek keamanan dan kebutuhan mendesak masyarakat.
“Pemerintah harus bisa menemukan titik temu. Jangan sampai keamanan dijaga, tapi rakyat menderita karena kelaparan dan keterisolasian,” tutupnya. (Red).