Dorong Pendidikan Inklusif dan Berkelanjutan, Disdikbud dan INOVASI Gelar Lokakarya Peningkatan Mutu Pembelajaran

PENDIDIKAN

6/1/20252 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui Asisten III Setda, Irvan Rachmat, resmi membuka Lokakarya Kontekstualisasi Materi Pendukung Peningkatan Mutu Pembelajaran untuk wilayah Maluku Tengah, Minggu (1/6).

Kegiatan ini dipusatkan di Isabella Hotel dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Tengah, Husen Mukadar, serta tim Program INOVASI.

Dalam sambutan tertulis Bupati Maluku Tengah yang dibacakan oleh Irvan Rachmat, disampaikan apresiasi tinggi atas sinergi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia yang tergambar dalam kerja sama Program INOVASI untuk Anak Sekolah Indonesia. Program ini dinilai membawa angin segar bagi upaya reformasi pendidikan, khususnya di Maluku Tengah.

“Saya mengapresiasi kehadiran dan kontribusi semua pihak dalam lokakarya ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui strategi pendidikan yang lebih inklusif dan kontekstual,” ujar Irvan.

Irvan menggarisbawahi sejumlah tantangan yang masih dihadapi dunia pendidikan saat ini, antara lain keragaman karakter peserta didik yang belum sepenuhnya diakomodasi, pendekatan disiplin yang kurang ramah, hingga maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah. Selain itu, rendahnya kesadaran akan perubahan iklim turut menjadi perhatian penting dalam pengembangan kurikulum yang relevan.

“Lokakarya ini menjadi momen krusial untuk membekali para pendidik dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dan strategi yang lebih empatik,” tegasnya.

Merujuk pada data Rapor Pendidikan 2024, Irvan menjelaskan bahwa kualitas pembelajaran tak cukup hanya mengandalkan manajemen kelas yang baik. Lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menghargai keberagaman menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.

Menurutnya, mendukung siswa dalam situasi rentan seperti kondisi sosial-ekonomi, disabilitas, atau dampak bencana, adalah wujud nyata komitmen terhadap pendidikan berkeadilan.

“Pendidikan inklusif bukan hanya soal keadilan, tetapi juga berkontribusi pada mobilitas sosial, penguatan komunitas, dan pembangunan berkelanjutan di Maluku Tengah,” lanjut Irvan.

Ia juga menekankan pentingnya integrasi data berbasis riset dalam merancang kebijakan pendidikan yang berdampak luas, serta pendekatan ekosistem yang menyatukan peran sekolah, keluarga, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dukungan dari Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Kebudayaan, serta organisasi sosial masyarakat seperti INOVASI, dinilai sangat strategis dalam memperkuat sistem pendidikan di daerah.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah juga menyatakan kesiapan membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya untuk pembangunan pendidikan yang strategis, adil, dan berorientasi masa depan.

“Terima kasih kepada semua mitra, termasuk INOVASI, perguruan tinggi, dan organisasi sosial masyarakat. Semoga hasil dari lokakarya ini dapat diterapkan secara nyata di setiap satuan pendidikan,” kata Irvan menutup sambutannya. (MN-02).