Dikbud Malteng Dorong Kepemimpinan Visioner Menuju Ekosistem Pembelajaran yang Adaptif
DAERAH


MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tengah menegaskan komitmennya untuk memperkuat kepemimpinan pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Melalui tema “Mewujudkan Kepemimpinan Visioner, Menuju Ekosistem Pendidikan yang Adaptif,”
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Husen Mukadar, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak bersama membangun pendidikan yang lebih maju dan responsif terhadap perubahan zaman.
Dalam arahannya, Husen Mukadar menyampaikan apresiasi atas berbagai capaian sekolah, khususnya kecamatan-kecamatan yang dinilai terus menunjukkan perkembangan signifikan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa percepatan di seluruh wilayah tetap perlu dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.
“Bukan berarti kecamatan lain tertinggal, tetapi kita perlu memacu lagi langkah bersama. Jika komitmen Bapak Ibu seperti ini terus terjaga, saya yakin sekolah impian yang kita idam-idamkan akan dapat terwujud,” ujarnya. Rabu (10/12/2025).
Menghadapi tahun anggaran 2026 yang mengalami sejumlah pemangkasan, Kadis menegaskan bahwa kualitas pendidikan tetap menjadi prioritas utama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.
“Anggaran banyak dipangkas, tetapi komitmen kami untuk menjaga mutu tetap teguh. Bupati menekankan bahwa kualitas pendidikan tidak boleh diturunkan. Kita harus tetap pacu dan tingkatkan,” tegasnya.
Husen juga menyoroti pentingnya evaluasi program literasi yang telah berjalan beberapa waktu terakhir. Ia mengingatkan bahwa refleksi bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk memperbaiki langkah ke depan.
“Tidak boleh saling menyalahkan. Lakukan persaingan yang sehat dan saling membantu. Observasi pembelajaran oleh kepala sekolah harus berfungsi sebagai pendampingan, bukan penghakiman,” katanya.
Ia mendorong kepala sekolah dan pengawas membangun budaya coaching serta monitoring dengan pendekatan positif dan konstruktif, sehingga guru merasa dihargai dan termotivasi.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan pentingnya mengelola keberagaman generasi di lingkungan sekolah. Menurutnya, saat ini satuan pendidikan dihuni oleh setidaknya tiga generasi dengan karakter yang berbeda-beda, termasuk generasi muda yang cepat beradaptasi dengan teknologi.
“Bagaimana kita memadukan generasi muda yang hebat dengan ide-ide cepat mereka, bersama generasi lain yang lebih mapan. Ini membutuhkan kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif,” tutupnya. (MN-01).

