Bupati Melalui Asisten I Setda Malteng Lepas 18 Peserta STQH ke Tingkat Provinsi

DAERAH

6/17/20251 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah resmi melepas Kafilah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) untuk mengikuti ajang STQH ke-XXVIII tingkat Provinsi Maluku tahun 2025 yang akan berlangsung di Kota Ambon pada 18 Juni mendatang.

Acara pelepasan berlangsung di lantai III Kantor Bupati Maluku Tengah, dipimpin langsung oleh Asisten I Setda Malteng, Silviana Matemmu, mewakili Bupati Maluku Tengah. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah, Abdul Gani Wael, serta para peserta, official, dan tamu undangan. Senin (17/6).

Dalam sambutannya, Asisten I menyampaikan apresiasi atas pencapaian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Maluku Tengah yang telah membina para kader Qur’ani dengan serius dan berkelanjutan.

“Kami sangat mengapresiasi dedikasi LPTQ dalam mencetak generasi yang cinta Al-Qur’an. Semoga kafilah Kabupaten Maluku Tengah dapat menampilkan yang terbaik dan membawa pulang prestasi membanggakan, bahkan juara umum,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan LPTQ Maluku Tengah melaporkan bahwa sebanyak 18 peserta dari berbagai cabang lomba akan mewakili Maluku Tengah dalam ajang STQH provinsi tahun ini. Cabang yang diikuti meliputi, Tilawah anak-anak (putra/putri), Tilawah dewasa (putra/putri), 1 juz & tilawah (putra/putri), 5 juz & tilawah (putra/putri), 10 juz (putra/putri), 20 juz (putra), 30 juz (putra/putri), karya tulis ilmiah Qur’an & Hadits (putra/putri), hapalan 100 hadits bersanad (putra/putri), hapalan 500 Hadits tanpa sanad (putra).

Para peserta ini sebelumnya telah meraih prestasi dalam STQH tingkat Kabupaten Maluku Tengah tahun 2024. Ini menjadi bukti keberhasilan LPTQ dalam membina generasi Qur’ani serta memperkuat pembangunan mental-spiritual di wilayah tersebut.

Total kafilah yang diberangkatkan ke Ambon sebanyak 31 orang, terdiri dari 18 peserta dan 13 official. Beberapa peserta dilaporkan sudah berada di Kota Ambon karena masih mengikuti ujian tahfidz di pondok pesantren masing-masing. Selain itu, pertimbangan cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi alasan sebagian peserta tidak bisa hadir dalam acara pelepasan ini. (MN-02).