Bupati Malteng Bantah Tidak Tanggap, Langsung Koordinasi Tangani Bentrokan Tulehu-Tial
DAERAH
Redaksi Manuselanews.com
4/2/20252 min baca


MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Sejak awal pecahnya konflik antara Negeri Tulehu dan Negeri Tial di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Bupati Malteng, Zulkarnain Awat Amir, intens melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan ketegangan.
Menanggapi isu yang menyebut dirinya tidak tanggap terhadap insiden yang melibatkan dua kelompok pemuda tersebut, Zulkarnain dengan tegas membantah. Ia memastikan bahwa sejak mendapatkan informasi tentang bentrokan pada Senin (31/3/2025), ia langsung menghubungi berbagai pihak terkait guna mencegah eskalasi konflik.
"Saat informasi bentrokan saya dapatkan, detik itu juga saya langsung berkoordinasi dengan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Yoga Putra Prima, serta Komandan Kodim 1504, Kolonel Infanteri Octavianus M. Sinaga. Langkah cepat harus diambil agar bentrokan tidak semakin meluas," tegas Zulkarnain.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya bahkan berkoordinasi langsung dengan Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, yang merupakan putra Tulehu, guna mencari solusi persuasif dalam menangani situasi ini. Tak hanya itu, Wakil Bupati Malteng, Mario Lawalata, serta Camat Salahutu, Fadly Tuarita, langsung diperintahkan untuk turun ke lokasi kejadian dan mengambil langkah-langkah koordinasi serta pencegahan.
Sebagai tindak lanjut, Zulkarnain juga merencanakan pertemuan dengan Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) yang akan digelar langsung di Kecamatan Salahutu dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat akan diadakan rapat meluas di Kecamatan Salahutu bersama Forkopimda," tambahnya.
Kronologi Bentrokan
Bentrokan antar pemuda dari Negeri Tulehu dan Negeri Tial terjadi pada Senin (31/3/2025) pukul 15.45 WIT. Kejadian bermula ketika tiga pemuda asal Tulehu, yaitu Jakir Malabar (40), Raju Ohorella (meninggal dunia), dan Alan Semarang, berboncengan sepeda motor dari arah Suli menuju Desa Tial. Saat tiba di Dusun Salameti, mereka ditegur oleh beberapa pemuda Desa Tial. Namun, teguran itu memicu ketegangan, hingga akhirnya ketiga pemuda Tulehu turun dari sepeda motor dan menyerang salah satu warga Desa Tial, Sukirang Lestaluhu (28), dengan senjata tajam.
Insiden ini membangkitkan kemarahan warga Desa Tial. Massa yang tersulut emosi langsung mengejar ketiga pelaku hingga ke depan SMP Negeri 27 Tial, Dusun Naya. Di lokasi tersebut, ketiga pemuda Tulehu berhasil diamankan oleh massa, namun amarah yang tak terbendung berujung pada aksi kekerasan. Raju Ohorella tewas di tempat setelah dianiaya menggunakan parang dan batu, sementara Jakir Malabar mengalami luka-luka akibat amukan massa.
Korban pertama penikaman, Sukirang Lestaluhu, saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Leimena akibat luka serius yang dideritanya.
Dengan langkah cepat yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, diharapkan ketegangan antara kedua negeri ini segera mereda dan tidak berlanjut menjadi konflik yang lebih besar.(MN-02).