MANUSELANEWS.COM

BP2NP Maluku Tengah Dorong Perencanaan Partisipatif dan Tata Kelola Keuangan untuk Masyarakat Berdaya

DAERAH

12/5/20251 min baca

MASOHI, MANUSELANEWS.COM. – Badan Pemberdayaan Pemerintah Negeri dan Perlindungan Anak dan Perempuan (BP2NP) Kabupaten Maluku Tengah terus mendorong peningkatan kualitas pembangunan desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan partisipatif ekonomi kampung (P3K), musyawarah perubahan sosial, dan program pelatihan tata kelola keuangan desa yang digelar di 38 desa locus pada tahun 2025.

Program ini merupakan bagian dari upaya menyelaraskan perencanaan pembangunan desa dengan RPJM Negeri dan RKPD Daerah, agar setiap program memiliki arah strategis dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat.

Kepala BP2NP Maluku Tengah, Wa Hayumi, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan kolaborasi kuat pemerintah daerah, kecamatan, akademisi, dan berbagai pihak terkait.

“Kami memastikan desa-desa memiliki pelaporan yang sesuai dengan RPJM Negeri, sehingga perencanaan lebih berbobot dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya. Jum'at, (5/12/2025) di Cafe Sianida

Melalui kerja sama dengan Dirjen Pembangunan Ekonomi dan Investasi Desa (PIED) Kemendesa, BP2NP melatih 16.000 peserta, terdiri atas aparat desa, kader, dan kelompok masyarakat termasuk pemuda usia 17 tahun ke atas. Pelatihan ini fokus pada penguatan tata kelola keuangan desa yang transparan, akuntabel, dan berbasis data.

“Pelatihan ini kita lakukan untuk menyamakan persepsi dan mensinergikan program, terutama di 77 desa locus program transformasi kampung menuju 2025,” jelas Wa Hayumi.

BP2NP berharap organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, dan lembaga akademik terus berkolaborasi mengembangkan komoditas unggulan desa dan memperkuat pemberdayaan masyarakat.

Melalui musyawarah P3K dan SIP, desa didorong untuk menyusun perencanaan yang matang agar tidak lagi tertinggal dalam pelaksanaan musrenbang desa.

“Kami berharap musyawarah ini memperkuat usulan-usulan program pembangunan dalam RPJM Negeri dan RKP setiap desa, sehingga pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” tutup Wa Hayumi.

Program literasi keuangan yang baru kick-off kemarin menjadi langkah awal penting dalam mewujudkan desa-desa di Maluku Tengah yang mandiri, transparan, dan berdaya saing. (MN-01).