Boro Hadiri Pengukuhan Raja Lesluru

MASOHI, MANUSELAINTERMEDIANEWS. - Wakili Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng), Asisten II Setda Malteng Julius Boro hadiri pengukuhan raja Negeri Lesluru, Kecamatan Teon Nila Serua (TNS). Bertempat di Negeri Lesluru, pengukuhan Permenas Eduard Patrouw sebagai raja tersebut di saksikan tokoh masyarakat serta pimpinan Forkopimca lingkup TNS. Rabu (6/11). Boro mengatakan mengapresiasi dan menyambut baik terlaksananya acar tersebut, sebagai wujud nyata pelestarian tatanan adat dalam melahirkan figur seorang pemimpin di Negeri Lesluru. Hal itu guna meneguhkan eksistensi Negeri Lesluru sebagai salah satu Negeri adat di Kabupaten Maluku Tengah. "Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Negeri dan seluruh masyarakat Negeri Lesluru, karena kecintaan dan kepedulian masyarakat yang dilakukan melalui tradisi Pengukuhan adat Kepala Pemerintah Negeri Lesluru," ujar Boro saat sambutan Pj. Bupati Malteng. Menurut Boro kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pengukuhan raja secara adat harus menjadi warisan adat dalam pemerintahan lokal, dapat dipelihara secara turun temurun nantinya dapat berfungsi merawat identitas adat dan sosial budaya di negeri. "Memahami dan menghargai sejarah asal usul, dan adat istiadat yang masih hidup dan diakui oleh Negara dalam berbagai aturan hukum yang mengakomodir dan melegalkan hukum adat dalam penyelenggaraan pemerintahan negeri," ucap Boro. Boro meminta masyarakat Negeri Lesluru terus menjaga dan melastarikan warisan leluhur dan tradisi adat yang ada di Negeri demi mencapai keharmonisan, kearifan lokal, kedamaian dan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan di negeri, Permenas Eduard Patrouw selaku Kepala Pemerintah Negeri Lesluru, agar dapat menjalankan amanah yang di emban. Sebagai raja Negeri Lesluru harus dapat mengutamakan kepentingan masyarakat dan negeri yang benar-benar dilakukan dengan penuh tanggung jawab untuk memajukan masyarakat dan negeri ini, dengan tetap berpedoman pada pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Saya juga ingin berpesan melalui pesan leluhur orang Maluku yang berbunyi potong di kuku rasa di daging dan sagu salempeng di-patah dua," katanya. Boro berharap agar filosofi dari pesan moral itu menjadi semangat hidup orang basudara yang telah menjadi identitas kita sebagai orang Maluku ini, dapat dipegang teguh dan menjadi modal penting dalam menjaga kerukunan hidup, kekeluargaan dan kedamaian antar negeri demi membangun Maluku Tengah. "Semoga apa yang diamanahkan, dapat dijalan dengan sebaik-baiknya," harap Boro. (*/JA).

PEMERINTAHAN

Redaksi

11/7/2024

ManuselaNews.com

Beranda. Redaksi. Media Siber. Tentang. Disclaimer. Kontak. Kebijakan privasi. Indeks