Barends Desak Pemprov Maluku Siapkan SDM Lokal untuk Blok Masela

NASIONAL

Redaksi Manuselanews.com

5/21/20251 min baca

JAKARTA, MANUSELANEWS.COM. – Anggota DPR RI Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, meminta Pemerintah Provinsi Maluku segera mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk ambil bagian dalam pengembangan Blok Masela, khususnya dalam pekerjaan sub konstruksi. Ia menegaskan pentingnya mengedepankan anak daerah dalam proyek strategis nasional tersebut.

“Tentu ini langkah maju dalam upaya merealisasikan Blok Masela yang selama ini kita harapkan dapat segera berjalan. Jangan sampai kita hanya jadi penonton di tanah sendiri,” ujar Mercy, Sabtu (17/5).

Mercy mengungkapkan, sejak bertahun-tahun lalu, pemerintah daerah di wilayah sekitar Blok Masela—yakni Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Aru, dan Maluku Barat Daya—telah menyiapkan SDM lokal. Banyak dari mereka bahkan telah dikirim belajar ke luar daerah melalui program beasiswa dengan dana APBD murni.

“Kami percaya potensi SDM Maluku sangat memadai. Baik dari kalangan diaspora yang sudah berpengalaman di sektor LNG, maupun anak-anak daerah yang telah disekolahkan dengan biaya pemerintah kabupaten selama 5–10 tahun terakhir,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.

Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap hak-hak masyarakat hukum adat di Pulau Nustual, yang akan menjadi lokasi pembangunan infrastruktur utama Blok Masela. Mercy mengingatkan bahwa meskipun Mahkamah Konstitusi telah menetapkan harga tanah sebesar Rp14.000 per meter persegi, kesepakatan dengan SKK Migas telah dicapai untuk memberikan kompensasi tambahan kepada masyarakat.

“Kompensasi ini bisa dalam bentuk uang tunai ataupun infrastruktur dasar seperti air bersih, jalan, fasilitas kesehatan, bahkan rumah ibadah. Ini bagian dari keadilan sosial yang harus diwujudkan,” katanya.

Tak hanya aspek sosial, Mercy juga menegaskan pentingnya perlindungan lingkungan hidup, terutama di Pulau Nustual. Ia mengingatkan bahwa pembangunan proyek besar tak boleh mengorbankan ekosistem yang menjadi penopang kehidupan masyarakat.

“Kalau lingkungan hancur, peradaban kita ikut hancur. Inpex boleh dapat untung besar, tapi jangan sampai tanah kita rusak parah. Ini yang tidak kita inginkan,” tandasnya.*