86 Wisatawan Telah Mengunjungi Gunung Binaya di Awal 2025
DAERAH
Redaksi Manuselanews.com
2/13/20251 min baca


MASOHI, MANUSELANEWS.COM. - Balai Taman Nasional (BTN) Manusela mencatat Januari-Februari 2025 sebanyak 86 wisatawan telah berkunjung ke Gunung Binaya, Maluku Tengah.
Itu disampaikan Kepala Balai Taman Manusela, Abdul Azis Bakry di awal 2025, terdapat 86 wisatawan telah mengunjungi Gunung Binaya, Pulau Seram.
"Untuk awal tahun 2025, periode Januari dan Februari saat ini, sudah ada sebanyak 86 orang wisatawan yang mendaki ke Binaya," katanya. Kamis, 13/2/2025.
Dirinya menjelaskan bahwa mereka terdiri dari wisatawan lokal atau Warga Negara Indonesia (WNI) sebanyak 82 orang dan manca negara atau Warga Negara Asing (WNA) sebanyak 4 orang.
“WNI 82 orang dan sisanya 4 orang itu dari WNA,” jelasnya.
Angka ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu, di mana, per Januari-Februari 2024, jumlah wisatawan yang masuk ke kawasan konservasi Manusela hanya sebanyak 40 orang WNA.
"Kalau perbandingan dengan tahun lalu periode Bulan yang sama, hanya ada kunjungan dari WNA 40 orang dan WNI kosong, tidak ada," cetus Bakry.
Menurutnya, kehadiran para wisatawan di Maluku Tengah untuk melakukan pendakian di gunung tertinggi di Maluku itu. Biasanya, sebelum melakukan pendakian, para wisatawan terlebih dulu mengurus Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Siamksi).
Setelah mengantongi Simaksi baik secara online maupun ofline, barulah para wisatawan atau pendaki ini diizinkan untuk melakukan aktivitas pendakian.
“Jadi sekarang pengurusannya sudah lebih mudah, karena wisatawan sudah bisa mengurus simaksi secara online dari jauh, kecuali pintu masuknya lewat kawasan Desa yang jaringan internetnya tidak ada barulah kita bekali mereka dengan simaksi ofline stau print out Simaksi,” ucap Bakry.
Bakri berharap, warga lokal terus berpartisipasi untuk menjaga hutan lindung di sekitar kawasan Konservasi Manusela, agar tak hanya merawat ekosistem alam yang ada melainkan juga memberikan dampak positif bagi kehidupan Manusia dan satwa.
"Kami berharap demikian, agar tak hanya alam yang kita rawat tetapi juga masyarakat. Karena multi player efek yang didapatkan," sebutnya. (MN-02).